![]() |
Foto : Ikustrasi (Dok. Ist) |
TRANSPANTURA.COM - Memilih jurusan kuliah bukanlah hal yang sepele. Jika salah langkah, mahasiswa bisa saja terjebak dalam masa studi yang berkepanjangan dan berakhir menjadi “mahasiswa abadi”. Untuk itu, penting untuk mengetahui bahwa sejumlah jurusan di perguruan tinggi dikenal memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, baik dari segi materi pembelajaran, beban tugas, hingga durasi studi.
Berikut ini adalah daftar 10 jurusan kuliah tersulit di Indonesia berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber:
1. Farmasi
Jurusan Farmasi menjadi salah satu program studi paling diminati di Indonesia. Di balik pamornya, jurusan ini dikenal sangat menantang. Mahasiswa Farmasi tidak hanya belajar tentang obat-obatan sintetik dan alami, tetapi juga anatomi tubuh, kimia, matematika, fisika, biologi sel, tumbuhan obat, hingga manajemen dan pemasaran.
Data dari Ditjen Dikti tahun 2014 mencatat Farmasi sebagai jurusan dengan peminat terbanyak kelima di Indonesia, sekaligus menjadi salah satu yang paling sulit untuk dimasuki dan diselesaikan.
2. Teknik (Terutama Teknik Sipil)
Jurusan Teknik menuntut mahasiswanya memahami berbagai bidang seperti fisika, kalkulus, statistika, biologi, dan bahkan geologi. Tingkat DO (drop out) di jurusan ini tergolong tinggi, mencapai hampir 60% per tahun menurut merdeka.com.
Cabang Teknik Sipil menjadi yang paling menantang, karena cakupan keilmuannya yang luas dan aplikatif, mulai dari merancang, membangun, hingga merenovasi infrastruktur. Tak heran jika jurusan ini menjadi incaran sekaligus momok menantang bagi calon mahasiswa teknik.
3. Matematika
Matematika disebut sebagai ibu dari segala ilmu. Mahasiswa jurusan ini harus siap menghadapi aljabar, geometri, analisis matematika, komputasi, hingga riset operasi. Butuh ketekunan dan dedikasi tinggi karena materinya penuh angka, rumus, dan teori kompleks.
4. Statistika
Sebagai turunan dari Matematika, Statistika fokus pada pengolahan dan penyajian data untuk kepentingan analisis perencanaan. Mahasiswa dituntut memahami data secara mendalam agar dapat memberikan solusi berbasis statistik bagi berbagai sektor.
5. Kedokteran
Jurusan ini menuntut penguasaan lengkap terhadap sistem tubuh manusia, penyakit, hingga metode pengobatan. Durasi kuliahnya yang panjang, sekitar 5–6 tahun, termasuk koas dan sertifikasi, menjadikannya salah satu jurusan tersulit dan terlama.
Mahasiswa juga harus mempelajari aspek medis, psikologis, sosial, hingga budaya dalam penanganan pasien.
6. Arsitektur
Perpaduan antara teknik dan seni ini memerlukan kemampuan menggambar, kreativitas, serta pemahaman lingkungan dan budaya. Mahasiswa Arsitektur tidak hanya merancang bangunan, tetapi juga kawasan, interior, dan tata kota.
Peminat yang tinggi serta tugas yang menumpuk menjadikan jurusan ini sangat kompetitif dan menantang.
7. Fisika Murni
Jurusan ini tidak hanya berisi perhitungan rumus, tetapi juga kajian lanjutan seperti fisika nuklir, geofisika, biofisika, hingga fisika medis. Mahasiswa dituntut menguasai teori dan eksperimen dalam skala mendalam dan luas.
8. Astronomi
Hanya tersedia di ITB, jurusan ini mempelajari benda langit, galaksi, dan fenomena kosmik lainnya. Mahasiswa harus menguasai teori, instrumen observasi, analisis statistik, serta pemrograman.
Ketekunan dan ketelitian sangat diperlukan dalam jurusan yang penuh dengan riset dan pengamatan ini.
9. Seni Rupa
Bukan sekadar “nyeni”, jurusan ini menuntut kreativitas tinggi, pemahaman estetika, serta kemampuan teknis dalam berbagai media visual. Mahasiswa juga ditantang untuk menemukan gaya dan identitas artistik mereka sendiri, yang tak jarang memakan waktu dan energi besar.
10. Biologi dan Sel Molekuler
Jurusan ini menelaah struktur dan fungsi makhluk hidup hingga tingkat molekuler. Mahasiswa akan mendalami kimia, matematika, biokimia, imunologi, dan ekologi. Meski menantang, prospek kerja di bidang biomedis, penelitian, hingga biostatistik sangat menjanjikan.
Setiap jurusan tentu memiliki tantangannya masing-masing. Namun, sepuluh jurusan di atas dikenal memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, baik dari aspek teori maupun praktik. Oleh karena itu, calon mahasiswa disarankan memilih jurusan dengan pertimbangan matang, sesuai minat, kemampuan, dan tujuan karier di masa depan. (rh)