-->

Notification

×

Iklan

Iklan

PASANG IKLAN

Kades Tanjung Pasir Diduga Terlibat Pungli Sertifikat Tanah, Wartawan Tiba-Tiba Dikirimi Uang Rp500 Ribu

Kamis, 21 Agustus 2025 | Agustus 21, 2025 WIB Last Updated 2025-08-22T06:30:40Z

Foto : Screenshot chat kepala desa (Kades) Tanjung Pasir dengan seorang wartawan terkait transferan uang sebesar Rp 500.000 ribu

TANGERANG, TRANSPANTURA.COM - Kepala Desa (Kades) Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Arun, tengah menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan pungutan liar (pungli) dalam pengurusan sertifikat tanah warga relokasi Kampung Gaga.


Sejumlah warga mengaku dimintai uang oleh oknum aparatur desa dengan alasan biaya pembuatan sertifikat tanah. Padahal, sesuai ketentuan, seluruh biaya ditanggung penuh oleh pihak pengembang, PT Agung Sedayu Group (ASG).


Berdasarkan keterangan warga, pungutan tersebut bervariasi mulai dari Rp1 juta hingga Rp8 juta.


Seorang warga berinisial A mengaku pernah diminta Rp7 juta saat mengurus sertifikat. “Awalnya saya dikumpulkan di rumah lurah, ditanya luas tanah saya 365 meter. Lalu disuruh bayar Rp7 juta karena tanah saya tidak ada bangunan. Yang minta itu oknum pegawai Desa Tanjung Pasir,” kata A kepada Wartawan, Kamis, 21/08/2025.


Namun, meski sudah hampir dua tahun sejak pembayaran, sertifikat yang dijanjikan tidak kunjung terbit. “Sudah dipotong Rp7 juta, tapi sampai sekarang sertifikatnya tidak jadi-jadi,” keluhnya.


Hal senada disampaikan NH, warga lainnya yang dimintai Rp8 juta. “Kalau saya dimintai Rp8 juta untuk bikin sertifikat. Tapi sampai sekarang tidak ada, hanya janji-janji,” ujarnya dengan nada kecewa.


Menanggapi tudingan tersebut, Kades Tanjung Pasir, Arun, membantah keras adanya pungli. “Enggak ada bang, buat apa warga dimintai duit? Warga relokasi sudah aman, tinggal nunggu surat dari PT. Kalau memang ada pegawai saya yang minta, kasih tahu namanya, akan saya berhentikan,” tegas Arun.


Sementara itu, pihak pengembang PT ASG melalui perwakilannya, H. Eman Sulaiman, memastikan seluruh biaya sudah ditanggung perusahaan. “Semua dibiayai PT. Sertifikat dibuatkan untuk seluruh warga relokasi, jadi tidak ada pungutan biaya apapun,” jelasnya.


Di tengah mencuatnya isu pungli, langkah mengejutkan dilakukan Arun. Ia tiba-tiba mengirim uang Rp 500.000 kepada seorang wartawan bernama Igor. “Udah di TF ya bang, terima kasih,” tulis Arun melalui pesan WhatsApp, Jumat, 22/08/2025.


Igor mengaku tidak mengetahui maksud dari pengiriman uang tersebut. “Saya tidak tahu kenapa tiba-tiba Arun malam-malam kirim bukti transfer ke saya. Maksud dan tujuannya apa, saya juga bingung. Saya malah berniat mengembalikan uang itu,” ungkap Igor.


Namun, ketika dikonfirmasi lebih lanjut terkait tujuan transfer, Arun enggan memberikan penjelasan. (zm/rh/ig)

PASANG IKLAN
×
Berita Terbaru Update